Hari Ahad 5 februari 2017 kami dibuat penasaran dengan sosok seseorang yang asing bagi kami, berkulit dan berjanggut aga kemerah-merahan, wajahnya mengisyaratkan bahwasanya beliau berasal dari Eropa.
Ya, beliau adalah Syaikh Jotiar Bamarni, seorang warga negara Jerman yang berasal dari keturunan Kurdi, lebih dari 23 tahun tinggal dan berpindah dari satu tempat ketempat lainnya di Jerman. beliau pernah tinggal di Black Forrest (perbatasan selatan swiss), Berlin, Frankfrut dan kota lainnya.
Beliau aktif sebagai juru dakwah, guru, pemateri, penulis, penerjemah dan juga beliau pernah bekerja lama dan memiliki segudang pengalaman di Pengadilan Pidana (di Jerman).
Syaikh menuturkan " Saya sebenarnnya tidak memiliki latar belakang seorang pelajar yang pernah belajar Ilmu Agama di suatu universitas islam, akan tetapi saya menimba ilmu dari talaqqi dengan para masyaikh. "
Meskipun demikian beliau sangat aktif di bidang dakwah:
•Beliau telah menerjemahkan Sahih Bukhori ke bahasa Kurdi.
•Menerjemahkan Syarah Sahih Muslim milik Imam An-Nawawi ke bahasa Jerman.
•Menulis Sirah Nabawi dengan metode yang khusus.
•Menulis buku-buku Aqidah.
•Aktif diberbagai kegiatan Islamic Center sebagai pemateri.
•Memberikan bimbingan khusus kepada mereka yang baru masuk islam di jerman.
•Aktif menyebarkan Aqidah Sahihah keberbagai daerah.
•Dan pada satu tahun terakhir beliau fokus sebagai Director of The Mercy Institue For Islamic Studies,Arabic& Media. Singkatnya beliau adalah direktur ma'had Ar-rahmah Davao Filipina.
Beliau sengaja untuk pertama kalinnya datang jauh-jauh ke Arraayah bertujuan untuk study banding,yang didasari atas saran dari para Masyaikh yang beliau kenal. Syaikh mengatakan : " Saya rasa kurikulum, para dosen yang berpengalaman, lingkungan yang kondusif dengan cahaya keimanan dan bahasa Arab yang digunakan aktif membuat ma'had Arraayah unggul."

Syaikh berpesan seorang da'i harus berani, berjiwa pemimpin, selain memiliki ilmu keislaman seorang da'i harus sangat-sangat memperhatikan akhlakul karimah dan tidak cukup dengan itu dia juga harus menguasai skill atau metode untuk dapat menyampaikan dakwahnnya, 2 hal yang terakhir inilah yang sering dilalaikan. Dan seorang muslim harus memiliki cita-cita setinggi langit.
kemudian kami bertanya : "Bagaimana dengan cita-cita syaikh ?" Beliau menjawab dengan penuh percaya diri :"Saya ingin membuat Univesitas Islam di 5 benua". Pertanyaan ini dan jawaban syaikh menutup perbincangan kami.

Beliau aktif sebagai juru dakwah, guru, pemateri, penulis, penerjemah dan juga beliau pernah bekerja lama dan memiliki segudang pengalaman di Pengadilan Pidana (di Jerman).
Syaikh menuturkan " Saya sebenarnnya tidak memiliki latar belakang seorang pelajar yang pernah belajar Ilmu Agama di suatu universitas islam, akan tetapi saya menimba ilmu dari talaqqi dengan para masyaikh. "
Meskipun demikian beliau sangat aktif di bidang dakwah:
•Beliau telah menerjemahkan Sahih Bukhori ke bahasa Kurdi.
•Menerjemahkan Syarah Sahih Muslim milik Imam An-Nawawi ke bahasa Jerman.
•Menulis Sirah Nabawi dengan metode yang khusus.
•Menulis buku-buku Aqidah.
•Aktif diberbagai kegiatan Islamic Center sebagai pemateri.
•Memberikan bimbingan khusus kepada mereka yang baru masuk islam di jerman.
•Aktif menyebarkan Aqidah Sahihah keberbagai daerah.
•Dan pada satu tahun terakhir beliau fokus sebagai Director of The Mercy Institue For Islamic Studies,Arabic& Media. Singkatnya beliau adalah direktur ma'had Ar-rahmah Davao Filipina.
Beliau sengaja untuk pertama kalinnya datang jauh-jauh ke Arraayah bertujuan untuk study banding,yang didasari atas saran dari para Masyaikh yang beliau kenal. Syaikh mengatakan : " Saya rasa kurikulum, para dosen yang berpengalaman, lingkungan yang kondusif dengan cahaya keimanan dan bahasa Arab yang digunakan aktif membuat ma'had Arraayah unggul."

Syaikh berpesan seorang da'i harus berani, berjiwa pemimpin, selain memiliki ilmu keislaman seorang da'i harus sangat-sangat memperhatikan akhlakul karimah dan tidak cukup dengan itu dia juga harus menguasai skill atau metode untuk dapat menyampaikan dakwahnnya, 2 hal yang terakhir inilah yang sering dilalaikan. Dan seorang muslim harus memiliki cita-cita setinggi langit.
kemudian kami bertanya : "Bagaimana dengan cita-cita syaikh ?" Beliau menjawab dengan penuh percaya diri :"Saya ingin membuat Univesitas Islam di 5 benua". Pertanyaan ini dan jawaban syaikh menutup perbincangan kami.
MasyaALLAH.. sepertinya ini kampus keren juga ya. banyak syaikh dari arab yang mau datang ke sini..
BalasHapusbaca juga ya, artikel kami di sini Jual Geotextile Bogor