Ar Raayah, Rabu (4/12/2019). Panitia Ujian Akhir Semester (UAS) akhirnya mengumumkan nilai ujian semester pertama I'dad Lughowi STIBA Ar Raayah. Terhitung mulai pukul 12:20 WIB seusai sholat Dhuhur, para mahasiswa semester pertama itu berlarian tanpa alas kaki untuk memadati gerbang kampus I'dad Lughowi STIBA Ar Raayah. Mereka rela untuk berdesak-desakan dan tidak makan siang demi melihat hasil kerja keras mereka selama satu semester ini.
Tercatat dari 225 mahasiswa I'dad Lughowi STIBA Ar Raayahi tahun 2019-2020, sedikitnya ada 117 mahasiswa yang meraih nilai Mumtas/sempurna, 89 mahasiswa yang meraih nilai Jazid Jidda/sangat baik, 20 mahasiswa meraih nilai Jazid/cukup baik, 1 mahasiswa yang mendapat nilai maqbul/cukup, dan 24 mahasiswa dinyakan rosib atau gagal. Adapun mahasiswa yang dinyatakan gagal adalah mahasiswa yang mempunyai nilai di bawah KKM/60, dan mereka pun harus berhenti dalam menempuh pendidikan pada semester selanjutnya.
Seperti biasanya dalam peralihan semester di I'dad Lughowi STIBA Ar Raayah harus ada yang terseleksi. Hal itu dilakukan karena STIBA Ar Raayah menginginkan mahasiswanya lebih bersungguh-sungguh dalam belajar serta mempunyai kelayakan berdasarkan kompetensi dasar yang diterapkan oleh pihak STIBA. Pada semester I'dad Lughowi tahun ini para Mahasiswa dihadapkan dengan 5 mata Kuliah: Tahfidz Al Qur'an, Fiqh, Bahasa Arab, Al Ashwaat, dan Ta'bir Asyafahi.
Pada angkatan yang ke-14 ini ada dua mahasiswa yang meraih nilai terbaik dengan nilai rata-rata 97,80. Meraka adalah Muhammad Jibril Fladizqy dari Kendari Sulawesi Tenggara dan Ridho Kurniawan dari Kampar Riau, "sebenarnya seya merasa sangat senang karena saya bisa meraih rangking pertama. Tapi sayang, sebagian teman saya harus pulang karena nilai mereka tidak tuntas" tutur Muhammad Jibril, beliau juga menambahkan tentang trik rangking satunya"untuk mendapatkan rangking pertama kita harus sungguh-sungguh, harus konsentrasi ketika ustadz menerangkan, tidak boleh malas, dan harus belajar setiap hari atau tidak pada waktu ujian saja", beliau menambahkan.
Berbeda dengan Muhammad Jibril dan Ridho Kurniawan, adapun raja seorang mahasiswa asal bogor ini malah merasa tidak puas dengan nilai yang dia raih, walaupun dia mengambil nilai mumtas/sempurna akan tetapi nilai itu tidak sesuai dengan harapannya. "Alhamdulillah, saya dapat nilai mumtas akan tetapi nilai tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, semoga pada semester selanjutnya nilai saya bisa meningkat serta saya bisa melanjutkan ke tingkat kuliah, aamiin" komentar Muhammad Raja ketika diwawancarai.
Tercatat dari 225 mahasiswa I'dad Lughowi STIBA Ar Raayahi tahun 2019-2020, sedikitnya ada 117 mahasiswa yang meraih nilai Mumtas/sempurna, 89 mahasiswa yang meraih nilai Jazid Jidda/sangat baik, 20 mahasiswa meraih nilai Jazid/cukup baik, 1 mahasiswa yang mendapat nilai maqbul/cukup, dan 24 mahasiswa dinyakan rosib atau gagal. Adapun mahasiswa yang dinyatakan gagal adalah mahasiswa yang mempunyai nilai di bawah KKM/60, dan mereka pun harus berhenti dalam menempuh pendidikan pada semester selanjutnya.
Seperti biasanya dalam peralihan semester di I'dad Lughowi STIBA Ar Raayah harus ada yang terseleksi. Hal itu dilakukan karena STIBA Ar Raayah menginginkan mahasiswanya lebih bersungguh-sungguh dalam belajar serta mempunyai kelayakan berdasarkan kompetensi dasar yang diterapkan oleh pihak STIBA. Pada semester I'dad Lughowi tahun ini para Mahasiswa dihadapkan dengan 5 mata Kuliah: Tahfidz Al Qur'an, Fiqh, Bahasa Arab, Al Ashwaat, dan Ta'bir Asyafahi.
Pada angkatan yang ke-14 ini ada dua mahasiswa yang meraih nilai terbaik dengan nilai rata-rata 97,80. Meraka adalah Muhammad Jibril Fladizqy dari Kendari Sulawesi Tenggara dan Ridho Kurniawan dari Kampar Riau, "sebenarnya seya merasa sangat senang karena saya bisa meraih rangking pertama. Tapi sayang, sebagian teman saya harus pulang karena nilai mereka tidak tuntas" tutur Muhammad Jibril, beliau juga menambahkan tentang trik rangking satunya"untuk mendapatkan rangking pertama kita harus sungguh-sungguh, harus konsentrasi ketika ustadz menerangkan, tidak boleh malas, dan harus belajar setiap hari atau tidak pada waktu ujian saja", beliau menambahkan.
Berbeda dengan Muhammad Jibril dan Ridho Kurniawan, adapun raja seorang mahasiswa asal bogor ini malah merasa tidak puas dengan nilai yang dia raih, walaupun dia mengambil nilai mumtas/sempurna akan tetapi nilai itu tidak sesuai dengan harapannya. "Alhamdulillah, saya dapat nilai mumtas akan tetapi nilai tersebut tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, semoga pada semester selanjutnya nilai saya bisa meningkat serta saya bisa melanjutkan ke tingkat kuliah, aamiin" komentar Muhammad Raja ketika diwawancarai.
Selamat untuk yang lulus ya, yang belum terus berusaha ya
BalasHapusCara Kerja