Selasa 6 Muharram 1439H bertepatan 26 September 2017 Merupakan hari dimana delegasi tim debat STIBA Arraayah menginjakan kaki mereka di UIN Jakarta untuk yang pertama kalinya dalam mengikuti Lomba Nasional ALF ke-5 2017 (Al a'robiyyah lil Funun bertema Qohwah). Event ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Lomba debat bahasa arab merupakan kategori lomba yang sangat bergengsi, seru dan menarik perhatian banyak peserta & penonton. ditambah lagi beberapa tim delegasi dan debaters sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan telah mengikuti lomba debat level ASEAN, diantara mereka adalah UIN FDI Jakarta, UII Yogyakarta, UNIDA Gontor Putri dsb.
Meskipun demikian, hal itu tidak membuat debaters STIBA takut,ciut dan pesimis, bahkan mereka tampi dengan penuh percaya diri memukau dan relax lepas tanpa beban. yang pada akhirnnya mengantarkan kedua tim debat STIBA melaju ke grand final menyikirkan juara & debaters ASEAN dan rival-rival kuat seperti PBA UIN (tuan rumah), UNIDA Gontor Putri, UIA (AL Azhar),dan UII Yogyakarta.
Pada babak final Tim debat STIBA Arraayah A (Kasyful Anwar,Tio Rahman & Rudi Irawan) mendapat kehormatan untuk Menghadapi UIN FDI (Fakultas Dirasat Islamiyyah). Tim inilah yang baru-baru ini berhasil meraih juara 2 pada perlombaan ASEAN Arabic Debate Championship 2017 dalam rangkaian acara Ihtifal Institusi Pengajian Tinggi (IPT) se-ASEAN 2017 yang diselenggarakan di Universitas Sains Islam Malaysia pada tanggal 31 Maret sampai 3 April 2017.
Adapun tim debat STIBA Arrayah B (M Rizaldin, Gelora Johnson & M Andi) mendapat kehormatan untuk menghadapi UIN DARSUN (M'ahad Darussunnah, yang pada hakikatnya tim ini merupakan delegasi dari UIN FDI ). pada tim debat Darsun terdapat Khairul Mufid Zubairi seorang debater yang berhasil meraih posisi sebagai pendebat terbaik se-ASEAN dalam perlombaan Ihtifal 2017 kemarin.
Melajunnya kedua tim debat STIBA merupakan moment yang terlulang kembali ( sebagaimana pada GAM ke-7 (Gebyar Apresiasi Maha Karya 7) di UNJ yang mana tatkala itu menghadapi lawan yang sama) tapi hal ini membuat para peserta, delegasi dan penonton ALF 2017 merasa aneh dan tidak percaya . STIBA Arrayah yang belum pernah dikenal, yang masih bernamakan Sekolah Tinggi, belum memiliki banyak pengalaman dapat melaju ke babak final?. Ditambah lagi tim debat STIBA A kokoh pada puncak klasmen mulai dari babak penyisihan.
tentunya pada saat itu mereka mulai mengenal STIBA dan bertanya-tanya akan keberadaannya dan eksistensinya.
Pada Akhirnnya setelah melewati pertempuran yang seru, berperang argumentasi dan saling membantah. Tim debat senior STIBA A berhasil bertahan pada peringkat pertama dan merebut juara pertama ALF 2017. Dan tim Junior STIBA (B) meraih peringkat ke-empat ( juara harapan satu). Beberapa pihak merasa kurang puas dengan hasil keputusan juara harapan satu, terutama para debaters TIM B dan pembimbing.
Adapun FDI UIN Jakarta meraih juara kedua, dan Darsun (tim kedua dari UIN FDI) meraih juara ketiga.
Ini merupakan hasil yang membanggakan. Dengan kesiapan dan persiapan yang minim (berlatih satu hari sebelum tampil dan berbenturan dengan ujian tengah semester) menurut pengakuan para debaters STIBA.
Kemenangan ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk mengikuti event-event tingkat internasional, seperti : ASEAN Arabic Debate Championship dan QATAR Arabic Debate
Championship. (MR)
Lomba debat bahasa arab merupakan kategori lomba yang sangat bergengsi, seru dan menarik perhatian banyak peserta & penonton. ditambah lagi beberapa tim delegasi dan debaters sudah memiliki jam terbang yang tinggi dan telah mengikuti lomba debat level ASEAN, diantara mereka adalah UIN FDI Jakarta, UII Yogyakarta, UNIDA Gontor Putri dsb.
Meskipun demikian, hal itu tidak membuat debaters STIBA takut,ciut dan pesimis, bahkan mereka tampi dengan penuh percaya diri memukau dan relax lepas tanpa beban. yang pada akhirnnya mengantarkan kedua tim debat STIBA melaju ke grand final menyikirkan juara & debaters ASEAN dan rival-rival kuat seperti PBA UIN (tuan rumah), UNIDA Gontor Putri, UIA (AL Azhar),dan UII Yogyakarta.
Pada babak final Tim debat STIBA Arraayah A (Kasyful Anwar,Tio Rahman & Rudi Irawan) mendapat kehormatan untuk Menghadapi UIN FDI (Fakultas Dirasat Islamiyyah). Tim inilah yang baru-baru ini berhasil meraih juara 2 pada perlombaan ASEAN Arabic Debate Championship 2017 dalam rangkaian acara Ihtifal Institusi Pengajian Tinggi (IPT) se-ASEAN 2017 yang diselenggarakan di Universitas Sains Islam Malaysia pada tanggal 31 Maret sampai 3 April 2017.
Adapun tim debat STIBA Arrayah B (M Rizaldin, Gelora Johnson & M Andi) mendapat kehormatan untuk menghadapi UIN DARSUN (M'ahad Darussunnah, yang pada hakikatnya tim ini merupakan delegasi dari UIN FDI ). pada tim debat Darsun terdapat Khairul Mufid Zubairi seorang debater yang berhasil meraih posisi sebagai pendebat terbaik se-ASEAN dalam perlombaan Ihtifal 2017 kemarin.
Melajunnya kedua tim debat STIBA merupakan moment yang terlulang kembali ( sebagaimana pada GAM ke-7 (Gebyar Apresiasi Maha Karya 7) di UNJ yang mana tatkala itu menghadapi lawan yang sama) tapi hal ini membuat para peserta, delegasi dan penonton ALF 2017 merasa aneh dan tidak percaya . STIBA Arrayah yang belum pernah dikenal, yang masih bernamakan Sekolah Tinggi, belum memiliki banyak pengalaman dapat melaju ke babak final?. Ditambah lagi tim debat STIBA A kokoh pada puncak klasmen mulai dari babak penyisihan.
tentunya pada saat itu mereka mulai mengenal STIBA dan bertanya-tanya akan keberadaannya dan eksistensinya.
Pada Akhirnnya setelah melewati pertempuran yang seru, berperang argumentasi dan saling membantah. Tim debat senior STIBA A berhasil bertahan pada peringkat pertama dan merebut juara pertama ALF 2017. Dan tim Junior STIBA (B) meraih peringkat ke-empat ( juara harapan satu). Beberapa pihak merasa kurang puas dengan hasil keputusan juara harapan satu, terutama para debaters TIM B dan pembimbing.
Adapun FDI UIN Jakarta meraih juara kedua, dan Darsun (tim kedua dari UIN FDI) meraih juara ketiga.
Ini merupakan hasil yang membanggakan. Dengan kesiapan dan persiapan yang minim (berlatih satu hari sebelum tampil dan berbenturan dengan ujian tengah semester) menurut pengakuan para debaters STIBA.
Kemenangan ini diharapkan menjadi batu loncatan untuk mengikuti event-event tingkat internasional, seperti : ASEAN Arabic Debate Championship dan QATAR Arabic Debate
Championship. (MR)
Camgi meeemang
BalasHapusSemoga kedepannya bisa ikut QATAR arabic debate
BalasHapuschampionship
Aamiin
bagusss...baarakallahu fiik
BalasHapusبارك الله فيكم يا إخوة
BalasHapusdulu,arrayyah adlh kampus impianku, dan skrg aku ditakdirkan mencari ilmu di tempat lain, tp ttp sj arrayyah ttp jd impian. doakan teman, supaya akupun jd sperti kalian yg menuntut mgambil Pba hanya krn Allah, krnanya adalah jalan untuk memahami alquran dan hadits nabi saw. ..
BalasHapus