Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) AR-Raayah kembali menggelar International Conference On Islamic Studies (INCISST) 2022 yang diselenggarakan pada Sabtu 28 Mei 2022 secara daring.
INCISST merupakan konferensi unggulan STIBA AR-Raayah yang diagendakan setiap tahunnya. INCISST tahun ini diikuti oleh banyak peneliti dan mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sarjana (S1), magister (S2) sampai dengan jenjang doktor (S3).
“Jumlah peneliti yang ikut serta dalam webinar internasional ini mencapai 202 peneliti dari berbagai negara; Malaysia, Sudan, Mesir dan mayoritasnya dari Indonesia” ungkap ketua panitia, Arief Taufiqurrahman Lc., M.A. dalam sambutannya.
Melalui platform zoom meeting serta siaran langsung di kanal youtube ar-raayah, acara dihadiri secara virtual lebih dari 1.000 presenter baik melalui platform zoom hingga You Tube
Kegiatan ini didukung oleh 6 perguruan Tinggi lainnya seperti Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN) Malang, STAI Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, STIBA Makassar, STAI Darunnajah Bogor, STAI Al-Falah Cicalengka dan STAI Darut Tauhid Bandung.
Hadir sebagai pembicara kunci Prof. Dr. Zulkifli Al Haj Muhammad Yusuf (malaysia). Nara sumber lainnya adalah Prof. Dr. Mahmoud Adam (Sudan), Prof. Dr. Ulil Bahruddin M.A. (Indonesia), Dr. Ahmad Abdel Razek elKhatib (Mesir), dan Dr. Budiansyah (Indonesia).
Professor Zulkifli Al Haj selaku pembicara utama mengungkapkan pendapatnya tentang hubungan erat antara Bahasa Arab dan tarbiyah Umat Muslim. Beliau menggaris bawahi tiga keutamaan Bahasa Arab dalam tarbiyah. pertama, Bahasa Arab merupakan bahasa Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Muslim. Dengan menguasai Bahasa Arab seorang muslim bisa memahami Al-Quran dengan pemahaman yang benar. Kedua, Bahasa Arab merupakan bahasa nabi Muhammad Sallahu ‘alaihi wa sallam dan juga sahabatnya. Maka, Untuk memahami hadits-hadist rasul juga dibutuhkan kemahiran dalam bahasa Arab. Ketiga, Susunan kalimat dalam Bahasa Arab yang tidak sulit sehingga mudah untuk dipelajari oleh siapapun.
Hadil Ismail Hasan, M.pd. selaku moderator mempersilahkan para narasumber lainnya untuk mengemukakan pendapat mereka. Webinar yang berdurasi hampir tiga jam ini diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta baik dari kolom komentar Zoom maupun Youtube.
Post A Comment:
0 comments: