“ Dari dulu ketika mendengar nama Indonesia yang saya bayangkan adalah masyarakatnya yang baik dan ramah. Ternyata benar adanya “ Syaikh Usamah
Ruangan yang sederhana ini kedatangan tamu spesial malam itu. Syaikh tampan kelahiran palestina itu menyempat kan diri memenuhi undangan kami sembari menunggu waktu sholat isya tiba.
Beliau sering dipanggil Syaikh Usamah, lengkapnya Usamah An-nakhlah. Beliau lulusan kuliah arsitektur di Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Yordania. Syaikh Usamah juga menyelesaikan hafalan Al-Qurannya (30 juz) saat menempuh pendidikan di Yordania. Tidak hanya hafalan Al-Quran beliau juga mengkhatamkan hadist shahih Bukhari dan Muslim beserta dengan sanadnya.
“ Kok bisa syaikh, bukannya materi kuliah saja sudah sangat merepotkan? “ tanya kami penasaran.
“ Bisa, yang penting manajemen waktunya baik dan tujuannya jelas (ikhlas) “ jawab syaikh Usamah dengan senyumannya yang ramah.
Ini kedatangan pertama beliau ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Yordania.
“ Dari dulu ketika mendengar nama Indonesia yang saya bayangkan adalah masyarakatnya yang baik dan ramah. Ternyata benar adanya “ ujar syaikh Usamah.
Kedatangan beliau ke indonesia tentu bukan tanpa alasan, melainkan jawaban dari tawaran markaz huffadz al-wahyaen, Saudi Arabia untuk membimbing para hafidz di kampus kami, STIBA AR-RAAYAH Sukabumi.
Syaikh Usamah mengaku betah tinggal di Stiba Ar-raayah selain karena punya teman dari Timur Tengah juga karena mahasiswanya yang aktif berbahasa arab,
“ Meskipun baru beberapa bulan saya tidak merasa asing disini karena ada juga pengajar lainnya dari Timur Tengah. Terlebih lagi Kalian berbicara bahasa Arab dengan baik, bahkan santri Ma’had (santri pra kuliah) saja, Masya Allah mereka berbicara bahasa Arab dengan cepat “
Kini syaikh kelulusan fakultas teknik ini menjadi rujukan ilmu tajwid dan hadist di kampus tercinta. Beliau juga membimbing para hafidz secara private dalam menghafalkan hadits shahih Bukhari dan Muslim.
Kami berbincang tentang banyak hal malam itu. Usia beliau yang masih muda dan pembawaannya yang ramah membuat suasana jauh lebih santai.
Setengah jam berjalan tanpa terasa. Adzan isya yang sebentar lagi dikumandangkan membuat kami tidak bisa berbincang lebih lama. Sebelum keluar syaikh Usamah mengutarakan nasehatnya kepada para mahasiswa agar mereka bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
“ Adanya kampus ini merupakan suatu nikmat besar yang wajib kita syukuri. Bersyukur tidak hanya dengan lisan tetapi juga dengan perbuatan. Salah satu bentuk dari bersyukur adalah bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan kemudian menyeru yang lain ke jalan Allah Subhanahu wa ta'ala mengingat jumlah kalian yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia “ ungkap Syaikh Usamah Hafidhahullahu Ta’ala
Post A Comment:
0 comments: